Catatan Belajar Bahasa Turki

Selamat malam Senin dari Yogyakarta 🌙

Malam-malam di saat musim hujan memang indah. Kalau hujan turun, pas banget untuk rehat di kamar; pakai setelan baju tidur yang hangat, pakai kaos kaki, baca buku atau sekedar mendengarkan musik, ditemani secangkir teh tubruk. Yeayy!! Kalau tidak hujan, setelah waktu Isya’, bisa mendengarkan nyanyian jangkrik. Sepanjang malam. Ya itu karena tempat tinggalku tidak berada di tengah kota yang bising kendaraan, tapi daerah pinggiran dimana jangkrik, katak, kadal terbang, dan kelelawar masih bisa ditemukan. Orang-orang di sini menyebut daerah tempat tinggal kami cedhak watu, adoh ratu (dekat dengan batu/pegunungan, jauh dari ratu/kesultanan Yogya).

Jauh dari pusat kota, nyatanya tidak membuatku merasa terbentengi untuk bebas berkreasi. Secara, ini adalah smartphone era dan dengan internet berkekuatan sinyal E pun kita terbantu untuk mengembangkan ide kita lewat Google, YouTube, Blog, hingga aplikasi-aplikasi media sosial. Aku memiliki cara-cara bagaimana hidup ini tetap fun dan bermanfaat dengan adanya aplikasi-aplikasi itu, beberapa diantaranya adalah menulis di Blog seperti ini, mendengarkan musik Arab kesukaanku, berinteraksi dengan orang-orang asing di media sosial, mengakses tutorial-tutorial crafting dan book-binding, dan belajar bahasa asing yang aku sukai. Continue reading “Catatan Belajar Bahasa Turki”