Selamat malam Senin dari Yogyakarta 🌙
Malam-malam di saat musim hujan memang indah. Kalau hujan turun, pas banget untuk rehat di kamar; pakai setelan baju tidur yang hangat, pakai kaos kaki, baca buku atau sekedar mendengarkan musik, ditemani secangkir teh tubruk. Yeayy!! Kalau tidak hujan, setelah waktu Isya’, bisa mendengarkan nyanyian jangkrik. Sepanjang malam. Ya itu karena tempat tinggalku tidak berada di tengah kota yang bising kendaraan, tapi daerah pinggiran dimana jangkrik, katak, kadal terbang, dan kelelawar masih bisa ditemukan. Orang-orang di sini menyebut daerah tempat tinggal kami cedhak watu, adoh ratu (dekat dengan batu/pegunungan, jauh dari ratu/kesultanan Yogya).
Jauh dari pusat kota, nyatanya tidak membuatku merasa terbentengi untuk bebas berkreasi. Secara, ini adalah smartphone era dan dengan internet berkekuatan sinyal E pun kita terbantu untuk mengembangkan ide kita lewat Google, YouTube, Blog, hingga aplikasi-aplikasi media sosial. Aku memiliki cara-cara bagaimana hidup ini tetap fun dan bermanfaat dengan adanya aplikasi-aplikasi itu, beberapa diantaranya adalah menulis di Blog seperti ini, mendengarkan musik Arab kesukaanku, berinteraksi dengan orang-orang asing di media sosial, mengakses tutorial-tutorial crafting dan book-binding, dan belajar bahasa asing yang aku sukai.
Benar sekali, misal yang terakhir akan menjadi topik pembahasanku kali ini. Dan seperti pada judul, aku adalah penyuka Bahasa Turki, dan di sini aku akan membagikan ceritaku dan sedikit tips bagaimana memulai belajar Bahasa Turki seperti yang aku lakukan, versi aku !!!
Cerita Jatuh Cinta pada Bahasa Turki
Musisi favorit aku, Sami Yusuf, adalah orang yang pertama kali membuatku jatuh cinta pada Bahasa Turki lewat sepenggal lirik yang ada di lagu Hasbi Rabbi;
affeder günahı, Allahu Allah
âlemin padişahı, Allahu Allah
yüreklerin penahı, Allahu Allah
İşit Allah derdimi bu ahlarımı, rahmeyle bağışla günahlarımı
Hayr eyle hem akşam hem sabahlarımı
Aku mendengarkannya dan bisa menyanyikannya pada tahun 2011, itulah pertama kalinya aku mengeja Bahasa Turki. Sisi menarik Bahasa Turki yang tidak bisa kulukiskan, dan dengan adanya dorongan bahwa idolaku lah yang mengenalkannya— bahkan tidak hanya dalam satu judul lagunya saja, menjadi motivasi besarku untuk mempelajarinya dikemudian hari. Meskipun begitu, aku baru mempelajarinya pada tahun 2014 lho.
Sebab, sebelumnya aku justru belajar tentang sejarah negara Turki. Karena aku penyuka buku, maka aku membaca buku-buku tentang kisah penaklukan Konstantinopel dan kisah panjang Kesultanan Utsmaniyyah. Beberapa menyatir syair atau tulisan yang mengagumkan seorang pengembara bernama Evliya Celebi. Ia menggambarkan keindahan Turki dan kenampakan Turki pada masa itu. Praktis semua itu membuatku bisa berimajinasi dan semakin membuatku tertarik untuk belajar bahasanya juga. Terlebih ketika disebutkan juga bahwa Sultan Mehmet Al Fatih, sang penakluk Konstantinopel, juga menguasai bahasa-bahasa lain.
Oh iya, waktu itu aku sedang studi di pondok pesantren kelas 2 MA. Sistem weekly Arabic and English diberlakukan untuk semua santri (1 minggu menggunakan Bahasa Arab dan 1 minggu menggunakan Bahasa Inggris). Dari yang bisa kuingat, suasananya begitu mendukung.
Then, bagaimana aku mencoba belajar Bahasa Turki secara otodidak untuk pertama kali?
Deg-degan. Aku sama sekali tidak menemukan buku panduan belajar Bahasa Turki di toko buku-toko buku. Waktu itu di pesantren, kami juga tidak diperbolehkan membawa ponsel atau laptop, perizinan keluar pesantren pun sangat jarang. Jadi satu-satunya tempat mendapatkan materi Bahasa Turki adalah ruang warnet/ruang komputer di pesantren. Aku mengambil materi-materi dasar sebanyak mungkin kemudian mencetaknya. Itulah handout untuk belajar Bahasa Turki yang pertama kali aku miliki dan kugunakan untuk belajar.
“Dimana kemauan, di situ ada jalan.” Tampaknya inilah peribahasa yang cocok sekali untukku saat itu. Sekalipun aku belajar sendiri— di sela pelajaran kosong atau ketika bosan belajar pelajaran sekolah, dan terlihat aneh karena pesantren hanya menerapkan Bahasa Arab dan Inggris saja. Semua ada faidahnya bahkan ketika aku sadar kalau beberapa kosa kata Bahasa Turki mirip dengan kosa kata Bahasa Arab yang juga sedang aku pelajari. Misalnya kalem- قلم (pena), kitap- كتاب (buku), medrese- مدرسة (madrasah), cennet- جنة (surga), dan masih banyak lagi. Bahasa Arab benar-benar membantu.
Belum lagi ketika aku punya kesempatan pergi ke perpustakaan daerah, aku menemukan buku kamus saku bahasa Turki dan diperbolehkan untuk mengkopinya. Cara-cara yang aku lakukan sungguh hanya sederhana dan seadanya saja.
Baru setelah lulus pada 2015, kesempatan untuk mempelajari Bahasa Turki sangat besar. Sekalipun aku sempat mengeluh karena sulitnya mendapatkan buku panduan tata bahasa atau tempat kursus. Tapi bukan minat namanya kalau pada akhirnya berhenti karena putus asa. Smartphone dan internet pada akhirnya sangat berperan penting setelah aku cukup bisa menguasai Bahasa Turki dasar secara otodidak. Maklum saja, karena selama di pesantren jarang bahkan tidak pernah menggunakan smartphone (sedikit gaptek), aku sangat penasaran apa kegunaan benda itu.
Aku mulai membuat akun Instagram, dan seiring dengan pembelajaranku, aku mulai mengikuti akun-akun yang membuatku semakin familiar dengan Bahasa Turki. Aplikasi-aplikasi lain pun aku install dan aku coba, beberapa diantaranya bisa menghubungkanku dengan native speaker. Pertama mencoba berkomunikasi dengan mereka, agak grogi. Hanya dengan modal bahasa Turki pas-pasan saja, tapi justru karena pas-pasan itulah sedikit demi sedikit kosa kata yang ku ketahui semakin bertambah. Kuncinya adalah rajin membuka kamus. Lama-kelamaan asyik juga, walaupun sebatas di media sosial. Senang rasanya.
Sesungguhnya sampai detik ini, belum ada perkembangan yang signifikan dari pada Bahasa Turkiku. Karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, belajar Bahasa Turki hanya sesempatnya saja. Lucunya meski begitu, Bahasa Turkiku bisa dibilang lebih bagus daripada Bahasa Arabku.
Sedikit tips dariku…
Banyak teman di sosial media menganggapku sudah pandai berbahasa Turki, malah beberapa diantaranya mengira kalau aku tengah studi di Turki. Semua itu tidak benar. Aku masih mempunyai banyak kekurangan juga, misalnya tidak semua apa yang orang Turki katakan secara tertulis bisa aku pahami, beberapa materi tingkat lanjut sedikit rumit sehingga aku membutuhkan waktu yang lama untuk memahaminya. Kelemahan terbesarku adalah berkomunikasi/ mengobrol dengan Bahasa Turki secara lisan, langsung dengan native speaker. Dan itulah yang sedang ingin kutingkatkan sekarang.
Seringkali aku ditanya, “Kak, apa tipsnya belajar Bahasa Turki?” , atau “Yang mana dulu Kak yang harus dipelajari?”, atau “Kalau otodidak, sulit tidak Kak?”. Kadang aku bingung untuk menjawabnya. Setelah aku pikir, membagikan tips memang bagus juga, tapi jangan mengira bahwa aku sudah expert ya… Jadi aku pun bertanya kepada diriku sendiri, mengapa aku sangat minat belajar Bahasa Turki dan bagaimana dulu aku mulai belajar, sampai akhirnya aku temukan apa yang pantas menjadi tips.
1. Alasan yang Kuat
Alasan/dorongan/tujuan yang kuat inilah yang sangat penting ada. Misalnya: aku belajar Bahasa Turki karena ingin studi di Turki. Atau, aku harus menguasai Bahasa Turki karena calon suamiku adalah orang Turki. Ketika kamu bermalas-malasan, maka alasan/tujuanmu akan senantiasa menyuplai energimu kembali untuk belajar.
2. Good Mood untuk Belajar
Mulailah belajar ketika kamu sedang good mood. Itu akan mempermudahmu mencerna apa yang sedang kamu pelajari.
3. Mulai dari yang Paling Dasar
Mulailah!
Untuk kamu yang tidak punya handout atau buku panduan, kamu bisa mencarinya di internet atau YouTube. Ketikkan ‘Bahasa Turki dasar untuk pemula’.
Pertama, pelajari Bahasa Turki dasar dahulu, yaitu bagaimana cara melafalkan abjad Bahasa Turki yang sedikit berbeda dengan abjad Latin. Supaya lebih jelas, kamu bisa menontonnya di YouTube.
Jika kamu kebetulan mengikuti grup belajar Bahasa Turki di Whatsapp dan sejenisnya, kemudian kamu melihat ada teman yang lancar berbahasa Turki, jangan tergoda untuk mencela dirimu sendiri karena kamu belum bisa apa-apa. Great things take time, okay? Mereka yang pandai juga memulainya dari dasar, dan itulah yang akan kamu lakukan juga. Kalimat sapaan, panggilan, ungkapan yang biasa digunakan sehari-hari, termasuk kata ganti orang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Tonton cara pelafalannya di YouTube kalau perlu.
Nikmati prosesnya. Jangan terburu-buru. Ingat, kamu tidak perlu menguasainya dalam satu hari penuh. Kosa katamu akan terus bertambah banyak, kamu akan penasaran dengan sendirinya dan mempelajari bab yang lain. Hari esok akan selalu ada untuk kamu belajar. Tetap semangat.
Baru setelah itu, kamu perlu mengenal tenses dalam Tata Bahasa Turki.
Şimdiki zaman adalah bentuk tenses yang paling banyak digunakan dalam percakapan. Jadi kamu perlu memfasihkannya sebelum berlanjut. Imbangi juga dengan menghafal kosa kata; kata kerja, kata sifat, dan kata benda Bahasa Turki. Mungkin 2 atau 3 kata baru per hari.
Sebaiknya kamu belajar dengan text dan audio secara seimbang, supaya pada akhirnya tidak keteteran seperti aku. Usahakan tidak hanya membaca dalam hati saja, tapi coba kamu lafalkan dengan suara keras. Jangan ragu untuk mempraktikannya. Kalau ada kesalahan itu wajar, di lain hari pasti akan terbenahi dengan sendirinya tanpa kamu sadari.
3. Aplikasi Penunjang
Jika RAM ponsel kamu memerlukan tambahan aplikasi, kamu bisa menginstall beberapa aplikasi yang menunjang belajarmu. Aplikasi, selain praktis juga menyenangkan, kamu akan lebih tertantang karena kemampuanmu bisa langsung dinilai/diukur oleh aplikasi tersebut. Pilih Bahasa Turki pada menu, dan kamu langsung bisa belajar.
Ada beberapa aplikasi yang bisa kamu coba.
Selain itu kamu juga perlu mencoba aplikasi Hello Talk atau Hello Pal. Kedua aplikasi itu akan menghubungkanmu dengan orang-orang yang sedang belajar Bahasa Turki baik dari Indonesia atau luar negeri, dan native speaker. Aplikasi ini adalah semacam media sosial, tapi khusus untuk belajar bahasa saja.
Satu lagi yaitu aplikasi offline dictionary.
Aplikasi ini sangat bagus, praktis, dan cukup akurat daripada G Translate. Sangat membantu.
Jika kamu mengikuti grup belajar Bahasa Turki di Whatsapp atau yang lainnya, gunakan dengan sebaik mungkin. Tetaplah aktif dan jangan malu untuk bertanya.
4. Buku Penunjang
Alhamdulillah sekarang sudah ada buku-buku penunjang, harganya pun relatif murah. Buku panduan ‘Makin Akrab dengan Bahasa Turki’ yang disusun oleh Turkish Spirits adalah buku yang praktis dan asyik untuk belajar. Ada juga yang lain seperti Merhaba Türkçe dan Buku karangan Temmur Mirzaev. Adanya buku-buku itu menandakan bahwa Bahasa Turki makin diminati banyak masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kamu– kita. Jangan ketinggalan. Dan apabila kamu merasa perlu untuk mengikuti kursus Bahasa Turki, maka itu lebih baik. Tutor akan membimbingmu jauh lebih baik dan nyata daripada tips aku ini, hehe…
5. Dekat dengan Segala Hal yang Berbau Turki
Mendengarkan lagu-lagu Turki bisa membuatmu semakin suka dengan Bahasa Turki. Atau, misalnya mengikuti segala hal informasi tentang Turki di Instagram, mengikuti akun-akun khusus berisi pelajaran Bahasa Turki, melihat foto-foto keindahan Turki, menonton dizi/serial drama Turki, coba-coba kenalan dengan cowok/cewek Turki, atau keppo-in foto-foto cowok Turki? Apapun yang membuatmu semakin familiar, suka, dan semangat belajar Bahasa Turki, it’s okay untuk kamu lakukan.
Mungkin lima tips di atas sudah cukup dariku. Sekarang adalah waktumu untuk mencoba, jangan menundanya terlalu lama. Selama belajar:
جَرِّبْ وَلَاحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
“Coba dan perhatikanlah, maka kamu akan menjadi orang yang tahu.”
Kamu boleh setuju atau tidak dengan kelima tipsku tadi. Setiap orang memiliki keunikan masing-masing untuk mengembangkan cara belajarnya. Yang pasti, apa yang aku tulis ini berdasarkan apa yang sudah pernah aku lakukan. Senang kalau ini akan bermanfaat dan menginspirasi untuk orang lain. Terima kasih sudah mau membaca tulisan yang panjang ini.
Baca juga: Referensi Belajar Bahasa Turki Tengah Dicari
Keren banget kamu. Aku masih ngga bisa bahasa Turki karena dulu waktu di kampus seringnya pake bahasa Inggris aja dengan teman2… Keren. Keren..
LikeLiked by 1 person
Hehe.. ya aku jg msh bljr kak.
Masa sih kak, kupikir yg studi di Turki pasti lancar bgt ngomong pake bhs Turki.. tapi bisa studi di Turki itu udh keren bgt lho kak 😁👍
LikeLike
Very inspiring, Mbak 🙂 Saya pernah belajar bahasa Perancis dari nol. Dan tantangannya memang harus “menciptakan” sendiri lingkungan bahasa asing itu kalau tidak punya temen native speaker yang berbicara bahasa itu. Good luck ya Mbak untuk terus belajar. Boleh share lagi kapan-kapan tipsnya.
LikeLiked by 1 person
Betul sekali Kak.
Keren Bahasa Perancis… 😲 Good luck juga kak, terima kasih sudah berkenan membaca 🙏🙏😊
LikeLike
nemuin web ini waktu cari-cari buku untuk belajar bahasa turki. sama banget kondisinya aku lagi mau kelas 11 di boarding school. semoga masih bisa ngatur waktu buat nyempetin belajar bahasa turki. thanks for sharing kak! doain aku ya mau kuliah di turki nih hehe
LikeLike
Terima kasih sudah mampir ke blog. Semangat!
LikeLike
Keren bgt. Sangat membantu postnya 🙂
LikeLiked by 1 person
Terima kasih 🙂
LikeLike
wahhh, keren banget. tulisan ini bisa dijadikan motivasi untuk belajar bahasa asing… keren abis makasih ya
LikeLiked by 1 person
sama-sama. semangat selalu yaa..
LikeLike