Negligence

P_20200209_084304_1

Buku yang tersusun di lemari buku tak satupun yang bertorehkan ‘cinta’ pada sampulnya. Semestinya ada setengah lusin lebih buku-buku seperti itu di sana, di bawah dwilogi-trilogi dan kompilasi-kompilasi. Jika tidak karena suatu alasan bahwa ‘cinta’ yang kerap terlihat tapi terpenjara akan lebih mudah memuai-menyusut dan perlahan usang, aku tak akan melakukan sesuatu yang preventif. Baiklah, begini. Aku telah meringkus-sembunyikan buku-buku itu di dalam lemari pakaianku, tepatnya: dalam sebuah kotak besar bermotif polkadot di bawah pakaian-pakaian panjang yang tergantung. Cinta Tak Pernah Tepat Waktu ada di sana, dan barangkali berhimpitan dengan Perihal Cinta Kita Semua Pemula.

<(° ∆ °)>

Belakangan aku menyadari bahwa alasan peringkus-sembunyian buku-buku dengan judul ‘cinta’ itu sesungguhnya karena trauma di masa lalu yang hingga kini masih tertanam di pikiranku; AKU PERNAH MELIHAT PEMBAKARAN BUKU…..

11 thoughts on “Negligence

      1. sebetulnya kami dilarang membaca buku-buku yg seperti itu. bahkan yg bagus dan memuat pengajaran agama sekalipun. tetap saja, menurut saya membakarnya tindakan yg tidak tepat. 😥

        Like

  1. Hai Frida, mungkin obatnya cuma satu yaitu jatuh cinta lagi pada buku. Hehe

    Ada sedikit koreksi :
    1. aku tak akan melakukan sesuatu yang preventif.Baiklah, begini. (tambahkan spasi sebelum kata ‘Baik’
    2. karena trauma dimasa lalu (di masa)

    Liked by 1 person

Leave a comment