Rumah

Rumah selalu menjadi tempat yang nyaman untuk menulis kenangan. 

Sore menjelang petang, jalanan basah sisa hujan, daun lily terperciki butiran tanah di halaman, lampu jalan menyala perlahan,  penjual sate di seberang mulai menata arang di tungku panjang.


Sirih air di ujung papan ambalan, munajat di setiap daun yang berjuluran, menghijaukan ruangan sekalipun nyala cahaya terpadamkan, menafkahi jiwa-jiwa layu yang terkulai di kursi rotan.
Pb zeha, sekali mekar terabadikan dalam tangkapan kamera.
Prakeaw, menyembul manja di antara sekawanan Orazah, hidup dalam segala mudah hanya dengan tanah dan rantang bekas bergambar bunga-bunga merah.
Ongol-ongol dibeli di pasar, citra hidup tradisional kekinian yang kupertahankan, menemaniku kala mengetik laporan penelitian.
Pisang Uter, berkekuatan super bikin badan anti mager.
Sketsa tanaman di rumah kami, coretan kala hati membutuhkan inspirasi.

2 thoughts on “Rumah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s