Pertanyaan Absurd di Media Sosial

Bantul, 31 Maret 2020
Pukul 7:50 WIB

Aku harus mengakui bahwa Work From Home dan Study From Home yang sudah  berlangsung selama 10 hari lebih ini mulai terasa berat dan hampir memantik kegilaanku. Alasannya masih sama; aku yang tadinya selalu pulang sore, betah tidak betah kini harus berada di rumah sepanjang hari. Di rumah, terkadang aku fokus mengerjakan tugas-tugas kuliah dan pekerjaan, atau yang terakhir mengerjakan hal-hal kecil seperti menulis, menggambar, dan membuat eco enzyme (botol ke-6) dengan tenang. Aku pergi keluar hanya untuk belanja dan kegiatan sosial yang tak lebih dari 3 jam. Intinya, aku sudah berusaha mengisi waktuku dengan hal-hal positif.

Pinterest

Namun di lain sisi, terkadang aku punya hasrat untuk berlari-larian sambil mengamuk dan berteriak-teriak. Atau melompat-lompat di tempat tidur dengan girangnya seperti apa yang dilakukan Masha dan Miskha si beruang. Ada sesuatu yang mendorongku untuk melakukan hal itu, tapi tubuhku mencegahnya.

Tarik nafas dalam-dalam. Tahan 5 detik. Hembuskan. Istighfar. Lakukan berulang-ulang.

Solusi untuk tetap menjaga kewarasan salah satunya tertuju pada gadget. Bercanda dengan teman-teman di grup, melempar meme-meme dan stiker-stiker hasil pungutan di sana, dan mengeluarkan kegilaan lain dalam bentuk teks. Kemudian membaca tulisan-tulisan di blog (BTW, aku sudah tidak punya buku bacaan baru) dan membaca kajian-kajian keagamaan online. Terakhir menonton video di YouTube dan mendengarkan podcast. Untung saja apa yang aku lakukan ini mendapat restu dari orang tuaku. Hahaha. Karena main gadget memang bukan berarti menjauhkan diri dari anggota keluarga lainnya.

Payahnya, gadget juga sudah mulai menampakkan hal-hal yang ngeselin. Terutama akhir-akhir ini di saat orang-orang ingin menghibur suasana hati mereka lebih ekstra, pertanyaan-pertanyaan absurd justru muncul berseliweran di story WhatsApp dan Facebook minta perhatian. Reaksi pertamaku ketika membacanya adalah, “Ada-ada aja. Ini pasti kerjaannya orang-orang gabut, deh…” Meski demikian aku tidak bisa menahan diri untuk menjawab pertanyaan yang sekilas mudah namun tricky itu, hitung-hitung buat seru-seruan. Padahal ujung-ujungnya… “Itu pertanyaan ngeselin banget sih bikin emosshhhiii aja masa jawabanku salah karena ternyata jawabannya pun sama absurdnya!!” Betapa kecewa dan kesalnya diriku ketika mengetahui jawaban yang kurasa benar ternyata terkalahkan oleh jawaban yang menjebak.

Hal itu tidak terjadi sekali saja. Ada beberapa pertanyaan lain yang aku jawab, dan hasilnya tetap salah. Sampai aku berpikir, “Ini aku yang bodoh apa emang pertanyaannya yang super ramashok?!! Hahaha…” Teman-temanku langsung menempel stiker atau emoji ngakak  ketika aku tertawa-tawa kesal. Sebagai konsekuensi dari kekalahanku, aku harus mengepos ulang pertanyaan absurd itu di story WhatsAppku dengan menuliskan ‘saya kalah dari (nama teman)’ di akhir story. Sayangnya, aku tidak selalu mau menuruti apa maunya challenge receh itu. Heh! Kamu pikir aku mau tunduk setelah kamu mempermainkan aku?! Tunggu pembalasanku! Wkwkwk.

BTW, aku sempat menyimpan screenshot pertanyaan-pertanyaan absurd itu demi menjadi bahan cerita di Corona Series Part 4 ini. Inilah beberapa di antara mereka, mungkin kalian pernah dikerjain juga.

1) Dari Mbak Ika Setya.

Sepeda itu sudah menua dan harus di buang

Berapa Huruf “u” pada kata Itu?

– Yang benar fotonya saya pasang di story ( itu klo bener yaa)
-Kalau salah wajib repost

Saya kalah dari: (nama teman)

2) Dari Mohamed Taha.

Someone’s mother has four sons. North, South, and East. What is the name of the forth son.

3) Dari Mita.

Pak tani menanam padi di? ___A_

Sing bener tak akoni pikiranmu di luar batas normal. Aku kleru podo (nama teman) wong aku isih normal 🤣 Nek bener fotomu tak pos shayang 😂

4. Dari Mama!

Dua kosong dua empat

A. 2024

B. 0024

C. 0044

D. 2044

Yang bener saya post fotonya. Saya kalah dari (nama teman).

Selain pertanyaan absurd itu, juga ada challenge tangkap hewan yang lari ngebut melewati sketsa. Pernah coba, kan? Kita tangkap hewan itu sesuai dengan sketsanya, tidak boleh meleset. Nah, kalau challenge yang satu ini aku bisa terhibur, dan aku pun suka memainkannya.

1) Tangkap ayam

2) Tangkap cacing

3) Tangkap ikan

Kalau ditelusur, masih banyak lagi pertanyaan absurd dan challenge lain yang bertebaran.

Terlepas dari pertanyaan: Apakah pertanyaan-pertanyaan absurd itu sejatinya memang mengajarkan kita untuk berpikir out of the box? Atau hanya sekedar stupid question yang berhak mendapat stupid answer? Aku kira maksud dari pertanyaan absurd yang disebar di media sosial ini cukup baik. Pertanyaan ini berusaha menghibur dan mengalihkan perhatian orang-orang dari berita-berita terkait COVID19 yang simpang siur di media sosial. Pertanyaan ini tetap ingin menghubungkan komunikasi orang-orang yang sedang stay home dalam waktu yang lama. Mengisi ke-gabut-an ketika orang-orang sudah mulai jenuh dengan aktivitas rumahannya. Juga kemungkinan menjaga kewarasan orang-orang agar tetap santuy menghadapi situasi pelik ini.