Pada Malam Minggu Kudengar Cinta Bercerita

Setiap dari kita pasti memaknai cinta secara berbeda-beda. Kita yang sedang berbunga-bunga karena jatuh cinta, dengan kita yang sedang patah hati karena ditinggal cinta, tentu menempatkan cinta di sudut yang berbeda dalam kisah cinta yang kita punya. Bagi saya pribadi, cinta terbesar adalah cinta yang datang dari Tuhan melalui ibu yang melahirkan saya. Cinta terbesar juga dimiliki alam semesta yang ia curahkan untuk kehidupan saya dan manusia lainnya, walau tanpa kita sadari, dalam hubungan ini ialah yang paling sering tersakiti.

Jadi begini, manteman. Malam Ahad lalu, saya dan Kak Fahmi berbincang-bincang dengan cinta sebagai topiknya. Ide topik tentang cinta ini tentu datang dari Kak Fahmi, yang secara depan-belakang-atas-bawah lebih mendalami cinta daripada saya. Saya mah jelas belum apa-apanya, Mang.

Tentang Kak Fahmi sendiri, pasti sudah banyak yang tahu tentang sosok yang satu ini. Pemilik blog https://ishfah7.wordpress.com/ ini juga merupakan founder dari komunitas bloger Ikatan. Dia sangat konsisten membingkai tulisan-tulisan ciamik dan bernutrisi.

Sedari awal, kami meniatkan teks bincang-bincang kami sebagai bahan menulis bersama, atau sebut saja kolaborasi menulis. Ini bukan kalinya pertama saya melakukan kolaborasi menulis, dan saya yakin Kak Fahmi pun demikian. Namun, topik obrolannya yang bakal berputar-putar mengelilingi gundukan cinta dan asmara, bahkan bahtera rumah tangga, adalah yang pertama bagi saya. Jujur, saya sempat geli dan tidak percaya diri untuk memperbincangkannya, meski pada akhirnya saya setuju juga dengan ide Kak Fahmi tersebut.

Keputusan No. 001/BLOG/VIII/2020: Tak perlu bayar goceng untuk membaca teks obrolan kami!

Ka Fahmi: “Assalamualaikum. Hai, De. How are you?”

De Frida: “w alykum salaam. fine ka. jadi jam brp nih wkwk.”

Ka Fahmi: “Sekarang aja yuk. Bisa?”

De Frida: “Yug bisa. hehehe.”

Ka Fahmi: “Jadi mau bahas apa Frida?
Tetap yang kemarin atau ada ide baru?”

De Frida: “kak fahmi ada ide baru? kalo gak, yang kemaren juga gpp.”

Ka Fahmi: “ada sih. seperti lagu-lagu yang rilis dan tenar di dua puluh tahun lalu.”

De Frida: “ga tau 🤣”

Ka Fahmi: “tapi kita bahas tentang hubungan lelaki dan perempuan saja dulu ya. haha.”

De Frida: “oke oke… siapa yang mulai duluan ni…”

Ka Fahmi: “aku dulu ya. aku lempar pertanyaan lalu kita bahas bareng2.”

Ka Fahmi: “1. Setujukah kamu dengan perkataan bahwa hubungan laki-laki dan perempuan dalam persahabatan itu tidak murni? Karena selalu ada kasus seorang laki-laki menaruh perasaan pada teman perempuannya ataupun sebaliknya.”
De Frida: “Setuju dong.”

Ka Fahmi: “kenapa setuju? ada alasan atau pengalaman tertentu?”

De Frida: “Bisa dibilang ada pengalaman. Cuma kalo kasusku sendiri, gak bikin hubungan retak kayak di FTV2 gitu.. mungkin karena kebetulan aja mengalami perubahan rasa yang sama. Apalagi sering ketemu..”

Ka Fahmi: “boleh diceritakan lebih rinci De? hehe.”

De Frida: “haha kok pertanyaannya kayak interogasi sih, aku pikir nyantai.”

Ka Fahmi: “haha. oke oke lewat saja.”

De Frida: “Gini, menurutku hubungan persahabatan beda jenis itu rentan sama perasaan naksir-naksiran. Diurutin aja ya; kenalan-temenan-sahabatan-pacaran-nikah-punya anak..”

Ka Fahmi: “aku juga pernah ngalamin hal yang serupa sih. bahkan jatuhnya kayak lagu PADI yang judulnya Kasih Tak Sampai. Tahu lagu ini?”

Ka Fahmi: “kurang lebih ceritanya sama kayak di lirik lagu. Hanya bisa menaruh perasaan tanpa bisa dan berani mengungkapkan.”

Ka Fahmi: “di tahun yang berbeda ada kesempatan untuk mengutarakan rasa tapi ujung-ujungnya ditolak juga. Dasar belum jodoh. haha.”

Ka Fahmi: “memang rentan. tapi ada juga yang benar-benar sahabatan sih. ya walaupun bandingannya itu 1 dari 10.”

De Frida: “endingnya ditolak itu? emang gimana sih kak rasanya cowok pengen menyatakan perasaan tapi gak kesampean? 🙈”

Ka Fahmi: “haha.. KEPO ya.”

De Frida: “kepoku lebih besar dari ini.”

Ka Fahmi: “i know. PENASARAN adalah nama tengah semua perempuan.”

Ka Fahmi: “rasanya itu mirip seperti pengen bersin tapi gak jadi.”

De Frida: “apalagi permisalannya?”

Ka Fahmi: “seperti ingin membidik target, tangan sudah kokoh memegang busur dan anak panah, sudah diregangkan, dibidik dengan presisi, tetapi saat mau dilecutkan si anak panah malah jatuh.”

De Frida: “wahaha.. gerak-gerik cowo yang ngalamin perasaan kek gitu bisa kebaca gak ya..?”

Ka Fahmi: “FAN FACT, De. Cowok itu lebih mudah dibaca gerak-geriknya dibandingkan cewek. Kaum hawa itu justru paling ahli dalam memendam rasa.”

Ka Fahmi: “Aku pernah suka sama teman sekelas. Dulu zaman masih sekolah. Karena perempuan yang disuka bukan kaleng-kaleng maka saingannya pun banyak. Wajar saja kalau perempuan cantik, pintar dan ramah diperebutkan oleh banyak lelaki. Ibarat bunga di taman yang dikerubungi kumbang. Hanya dia yang berani yang bisa mendapatkannya. Apesnya saingannya itu adalah kakak tingkat. Secara senior-junior, dia memiliki lebih banyak keuntungan daripada aku.”

De Frida: “perasaan ngalah pasti berat ya..”

Ka Fahmi: “bukan ngalah sih tapi dikalahkan. si cewek lebih memilih dia.”

De Frida: “benar juga kak. misalnya cewe habis diputusin nih, move onnya lama bener. kalo cowo, habis diputusin malah party2 sama temen2nya…”

Ka Fahmi: “haha…”

De Frida: “misal diterima, apa gak ngerasa insecure juga karena ada kemungkinan serangan dari senior? 🙈🙈”

Ka Fahmi: “bisa jadi seperti itu sih. makanya mungkin takdir membuatku tidak jadi dengan si cewek itu.”

De Frida: “jujur aja nih belum lama ini aku habis ditembak cowo, cuma aku tolak karena umur dia di bawah aku.”

Ka Fahmi: “usianya beda berapa jauh? kamu tolak dia semata-mata karena usia? Gimana kalau dia ganteng? Kaya atau soleh?”

De Frida: “lah dia itu anak SMA 🙄 kalo boleh jujur, gak ganteng gak sholeh. lagian aku ada pacar juga, cuma dia ga tau.”

Ka Fahmi : “hahaha. muda, tak tampan, gak soleh. itu sudah menjadi alasan bagus untuk menolaknya. Dan kamu juga sedang ada dalam hubungan pacaran. kalau seperti itu sih wajar ditolak.”

Ka Fahmi: “next.”


Lanjutan obrolan ringan ini bisa kalian baca di halaman blog Kak Fahmi. Klik di sini.

17 thoughts on “Pada Malam Minggu Kudengar Cinta Bercerita

  1. “Kaum Hawa justru ahli dalam memendam rasa.”
    Beneran lho, aku gitu soalnya. 😂

    Waktu SMA aku kepincut senior. Ternyata temanku juga naksir senior yang sama, hahaha. Tapi aku diem2 aja, sedangkan temanku curhat soal itu ke aku. Aku selalu berusaha biasa aja tiap dia curhat, tapi lama2 capek. Jadi aku udahan sukanya. 🤣 Pas naik kelas, ketika temanku masih naksir senior itu dan aku udah sempurna nggak kepincut lagi, aku kasih tau deh ke teman itu, “Dulu aku juga naksir Kak X lho.” Terus dia kaget dan kesal karena aku merahasiakannya. 😂

    Liked by 1 person

      1. Zaman aku kuliah sering nonton FTV. Haha…

        tentu bukan rekayasa. cerita cinta setiap orang itu unik.

        skripsimu kan udah, Rifi. kalau ada waktu bisa dong kita collab kayak aku dan frida. mau?

        Like

  2. Hahaha… Baca tulisan mbak Frida ini jadi ingat masa-masa sekolah zaman seragam putih abu-abu dan kuliah; suka dengan kakak senior atau disukai oleh junior… Dan malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya… saya 😀 😀

    Yang ada memang akhirnya dimusuhi kakak senior apalagi dibenci sama junior… Hahaha. Masa yang menyenangkan 😉

    Liked by 1 person

Leave a comment