Cemara, mengapa kau sendiri ?
Sini, aku temani
Ini aku membawa buku
‘Kan kuceritakan sebuah kisah padamu
Maaf, aku tak membawa kopi
untuk kita nikmati bersama
di waktu senja ini
Lihat, rembulan tlah tiba
Ia menyapa kita dengan seri di wajahnya
“Apakah ceritanya sudah dimulai, temanku ?”
“Belum. Mana mungkin kami bisa mulai tanpa dirimu ?”
Ayo kita berempat bersahabat
Aku, buku, kau Cemara, dan kau Rembulan
Kita ‘kan slalu bersama menghalau sepi
Dan saling mengisi
kekosongan jiwa kita dengan canda cerita pelipur hati
“Ya, aku mau kita sahabatan !”
“Aku juga setuju kita sahabatan,”
Bukuku pun sama sekali tak keberatan
Ayo rayakan persahabatan kita
dengan pelukan, cerita, dan nyanyian senja.
Ditulis oleh Rahma Frida | Yogyakarta, 4 Desember 2019
Jogja memang banyak bibit-bibit unggul
LikeLiked by 1 person
Bgmn maksudnya kak
LikeLike
Sebagian budayawan dan orang-orang cendikiawan lahir dari daerah jogjakarta
LikeLiked by 1 person
iya kak. tapi daerah lain pun tak kalah. kk juga calonnya nih, sdh jd penggiat program kreatif di tasik. semoga lancar terus kak..
LikeLiked by 1 person
Aamiin
LikeLiked by 1 person
Salam sama modelnya
LikeLiked by 1 person
ehehehe 😅 wa alykum salaam
LikeLike
Ohhh… itu dirimu ternyata, Frida
LikeLiked by 1 person
iya kak 😅😅 aduuh narsis bgt yaa
LikeLike
Narsis adalah nama tengahmu sepertinya.
Somehow, saya jadi pengen ke jogja.
LikeLike
😄😄😄
Waah mari kak.. bisa diagendakan liburan bersama keluarga di jogja 😁
LikeLike
Dulu pengen honeymoon ke sana tapi batal
T_T
LikeLiked by 1 person
ooh gitu.. pintu jogja selalu terbuka kak, monggo berkunjung kapan saja 😁😁
LikeLike
Sip
LikeLiked by 1 person
👍👍
LikeLiked by 1 person
saya sudah sangat lewat yogya,
model puisinya bagus
LikeLiked by 1 person
sangat lama tidak lewat yogya maksudnya
LikeLike
Terima kasih. Mari kpn2 main ke jogja 😁😁
LikeLike
semoga ada kesempatan
LikeLiked by 1 person
Menghalau sepi dan mulai mengisi, keren nih 😁
LikeLiked by 1 person
Makasiii kak faris.. 😁😁
LikeLike
Kok aku jadi nangis, baca puisi itu… 😭😭😭
LikeLiked by 1 person
Maaf kami tidak menyediakan tisu 😢😢
Terima kasih sudah membaca, kak.
LikeLike
Bagus2 puisimu, Frid. Rapi dan hidup.
LikeLiked by 1 person
Terima kasih Pak Heri. Masih belajar berpuisi, Pak. Hehehe
LikeLike