Marhaban!
Musim hujan baru saja tiba. Tidak sedikit dari kita menjadikannya sebagai alasan tidak berangkat ke kampus atau memenuhi undangan sebuah majlis. Padahal, hujan tidak pernah berniat membuat kita bermalas-malasan, malah lebih sering membawa rahmat dan menumbuhkan kenangan yang sempat terkubur kemarau panjang.
Selain hujan, kondisi kita yang bad mood juga seringkali membuat kita bermalas-malasan. Ketika kita sudah bilang ‘aku bosan’, maka perlahan-lahan kemalasan akan menjangkiti kita. Mau tambah lagi contoh faktor penyebab malas yang lain? Sudah cukup yaaa…
Kita tahu bahwa orang-orang yang giat dan selalu bersemangat adalah mereka yang bisa menekan kemalasan mereka sampai titik terkecil, selalu termotivasi, optimistis, dan fokus sampai finis. Hasilnya adalah kesuksesan. Cemerlang.
Aku pribadi, sebagai orang yang mendamba-dambakan kesuksesan layaknya semua orang di dunia ini, juga seringkali lengah dan dilanda kemalasan. Caraku mengatasinya adalah tetap memotivasi diriku sendiri, misalnya dengan mengingat apa yang menjadi destinasiku, orang-orang yang mensupportku, dan kata-kata mutiara yang tidak bisa terlepas dari perjalanan hidupku.
Yang terakhir, kata-kata mutiara, yang katanya cuma sekedar kata-kata, nyatanya seringkali mengembalikan semangat dan ketenangan berpikir. Untuk itulah, aku akan membagikan seperti apa kata-kata mutiara ajaib tersebut di sini.
Sekilas cerita, kata-kata mutiara ini ku dapat dan ku pelajari ketika aku menempuh studi di Madrasah Aliyah–pondok pesantren selama 3 tahun (2013–2015). Kata-kata mutiara ini termuat dalam mata pelajaran yang bernama Al Mahfudzot (AR: المحفوظات). Al Mahfudzot sendiri bisa diartikan sebagai kata-kata mutiara, nasihat, atau kata-kata bijak yang sarat makna. Kata-kata itu sendiri dapat berupa peribahasa, hadits, atau syair dalam bahasa Arab. Nasihat yang terkandung tidak melulu tentang anjuran menuntut ilmu, tapi juga tentang tata krama, persahabatan, kebajikan, dan lain sebagainya. Waktu itu, semua Mahfudzot yang diajarkan wajib dihafalkan dan dipahami. Karena dari awal aku memang menyukainya, maka tidak jadi masalah untukku menghafalkannya. Hanya saja, beberapa Mahfudzot justru baru aku pahami dan rasakan usai lulus madrasah– hingga sekarang.
Aku senang bisa membagikan Mahfudzot yang pernah ku pelajari di sini. Ini juga merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap ustadz-ustadzah yang telah mengajarkannya dahulu. Semoga pengabdian mereka untuk pendidikan dan ilmu yang senantiasa tercurah senantiasa tertanam di hati murid-muridnya, dan memudahkan jalan mereka ke Jannatul Firdaus. Amin-kan yaaa…
Mahfudzot yang umumnya hanya diketahui kalangan santri dan mereka yang menempuh pendidikan madrasah, aku pikir bisa diketahui juga oleh mereka yang tidak menempuh jalan pendidikan keduanya.
Mahfudzot di bawah ini adalah semua yang diajarkan asaatidzku.
“Siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan dapat.”
“Barang siapa bersabar akan beruntung.”
“Barang siapa menanam akan memanen.”
“Barang siapa mengetahui jauhnya perjalanan, maka akan bersiap-siap.”
“Akar dari dosa adalah kebohongan.”
“Kecintaan seorang teman akan tampak dalam waktu kesulitan.”
“Barangsiapa yang mencari teman tanpa aib/cela, maka dia akan tetap tidak mempunyai teman.”
“Barangsiapa yang sedikit kejujurannya, maka sedikit pula temannya.”
“Berfikirlah sebelum melakukan sesuatu.”
“Keselamatan seseorang itu dalam menjaga lidah/ucapannya.”
“Barangsiapa yang banyak kebaikannya, maka banyak pula temannya.”
“Obatilah marah dengan diam.”
“Pengaturan pekerjaan itu menabung sebagian waktu.”
“Akal yang sehat terdapat pada jiwa yang sehat.”
“Coba dan perhatikan, niscaya kamu akan menjadi orang yang tahu.”
“Jika benar kemauannya maka jelaslah jalannya.”
“Katakanlah kebenaran walaupun itu pahit.”
“Lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang mengatakan.”
“Dan tidak ada kenikmatan kecuali setelag kepayahan.”
“Pergaulilah orang yang punya kejujuran dan menepati janji.”
“Kesabaran itu menolong setiap pekerjaan.”
“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat.”
“Telur hari ini lebih baik dari ayam besok.”
“Waktu itu lebih mahal daripada emas.”
“Sebaik-baiknya teman disetiap waktu adalah buku.”
“Sebaik-baiknya teman adalah yang menunjukkanmu kepada kebaikan.”
“Seandainya tidak ada ilmu, manusia seperti hewan.”
“Ilmu diwaktu kecil, laksana melukis di atas batu.”
“Berjalanlah diwaktu kecil dan amalkanlah diwaktu besar.”
“Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tak berbuah.”
Pengakuan — Syair Abu Nuwas
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga
tapi aku tidak kuat dalam neraka
maka terimalah taubatku dan ampunilah aku
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Dosa Besar
dosaku bagai bilangan pasir
maka terimalah taubatku, wahai Tuhanku Yang Memiliki Keangungan
umurku berkurang setiap hari
sedangkan dosaku selalu bertambah, bangaimana aku menanggungnya ?
wahai Tuhanku ! hambamu yang durhaka telah datang kepadaMu
dengan mengakui segala dosa dan telah memohon kepadaMu
maka jika Engkau mengampuni, Engkaulah Pemilik Ampunan
tetapi jika Engkau menolak, kepada siapa lagi aku mengharap selain kepada Engkau ?
Anjuran untuk Belajar (1)
Orang berilmu itu besar meski masih muda
dan orang bodoh itu kecil walaupun sudah berumur
belajarlah karena tidak seorang pun dilahirkan dalam keadaan berilmu
dan tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang bodoh
sesungguhnya tokoh besar yang tidak berilmu
nampak kecil bila berada dalam suatu majlis pertemuan
Adab dalam Majlis (2)
Jika kau duduk bersama orang yang berilmu,
duduklah dengan sempurna penuh adab sopan santun
dengarkanlah pembicaraan mereka jika mereka bicara,
dan buatlah pembicaraanmu menjadi pembicaraan yang beradab jika engkau berbicara
Keutamaan Adab
Janganlah engkau melihat seseorang hanya dari pakaiannya
jika engkau ingin melihat seseorang lihatlah bagaimana adabnya
kebaikan yang ada pada seseorang merupakan kemuliaan bagi dirinya
jika ia belum menerapkan dalam tingkah laku dan akhlaknya
maka lihatlah orang yang di atas mu dalam hal adab
jangan melihat dalam hal hartanya (lihatlah selain hartanya)
Perkataan Imam Syafi’i ra.
Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku
lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat
beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya
dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat
Anjuran untuk Belajar (2)
Barangsiapa tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu sekejap pun
niscaya dia meneguk hinanya kebodohan sepanjang hidupnya
barangsiapa yang ketinggalan belajar di masa mudanya
maka ucapkanlah kepadanya takbir empat kali karena kematiannya
demi Allah kehidupan seorang pemuda hanya dengan ilmu dan taqwa
jika tidak ada keduanya maka tunggulah kehancuran di dalamnya
Hak untuk Kedua Orangtua
Sesungguhnya ada hak untuk kedua orangtua
dan hak mereka itu setelah haknya Allah dalam hal penghormatannya
mereka berdua telah menjadikan kita menjadi ada dan mengasuh kita di waktu kecil
maka berikanlah hak itu kepada mereka dengan menghormatinya secara maksimal
Rendah Hati (1)
Rendah hatilah jika kau mendapatkan ketinggian derajat di hadapan manusia
karena sesungguhnya ketinggian derajat seseorang itu ada pada orang yang rendah hati
rendah hatilah jika kau memiliki kemampuan dan kekuatan yang besar
karena sesungguhnya kerendahan diri seseorang itu karena sifat akalnya yang tidak rendah hati
Rendah Hati (2)
Rendah hatilah sebagaimana bintang yang tampak
di bayangan air yang rendah tetapi sebenarnya bintang itu tinggi
jangan seperti asap yang kelihatan dirinya tinggi
di lapisan udara tetapi sebenarnya ia rendah
Jujur
Wajib atas engkau untuk jujur dalam setiap hal
janganlah kau berbohong karena aib yang terjelek yang ada pada dirimu adalah bohong
tidaklah seseorang itu berbohong kecuali karena dia tercela
atau memang kebiasaan buruknya atau faqir adab
Nasihat
Berjalanlah wahai anakku di atas jalan yang mulia
jadikanlah kemuliaan itu sebagai kebiasaanmu
apabila engkau dalam keluasan rizki maka jadikanlah
rizki itu untuk memperbanyak shadaqah
Dengan Jerih Payah, Engkau Akan Memperoleh Apa-Apa yang Engkau Impikan
Apa yang engkau dapatkan tergantung dari apa yang engkau usahakan
barangsiapa ingin mencari ketinggian derajat hendaklah ia bangun malam
barangsiapa mencari ketinggian derajat tanpa berusaha
maka sebenarnya ia telah kehilangan umurnya karena mencari hal yang mustahil
Pandu/ Pramuka
Aku adalah pemuda sebagai pandu yang berkewajiban memberikan pertolongan
aku berusaha dengan sekuat tenagaku untuk mengabdi kepada orang lain
aku membantu semua orang tanpa menunggu balasan atau upah
karena mengabdi kepada bangsa adalah kewajiban manusia
Petikan
Jika engkau belum menanam lalu engkau telah melihat ada orang yang memanen tanamannya
maka menyesallah engkau atas sifatmu yang meremehkan ketika masa tanam
jika engkau dalam kesenangan maka berhati-hatilah dan arahkanlah kesenangan itu karena
sesungguhnya maksiat itu membinasakan kenikmatan
Hi there, after reading this amazing paragraph i am as well
cheerful to share my knowledge here with mates.
LikeLiked by 1 person